Jika perempuan ingin menghalangi kehamilan, sebaiknya gunakan kontrasepsi darurat dalam waktu 72 jam setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Perempuan harus minum 1 Norlevo dan pil kedua setelah 12 sampai 24 jam kemudian. Selain Norlevo, kebanyakan kombinasi pil pengontrol kehamilan (estrogen dan progesterone) juga dapat digunakan. Satu dosis 100 µg ethinylestradiol (=2 sampai 4 pil KB tergantung dari kadar ethinylestradiol di setiap pilnya), dan 12 jam kemudian, dosis kedua.
Sedikit dosis Mifepristone (10-25 mg) juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat dan sangat efektif sampai 5 hari (120 jam) setelah hubungan seksual tanpa proteksi.
Di Indonesia, biasanya kontrasepsi darurat ini bisa dicari dengan nama Postinor atau Postpil. Sayangnya, banyak apotek tidak bisa memberikan obat ini tanpa resep dokter. Atau, perempuan juga bisa mencoba datang ke apotek-apotek kecil.
PAGI-SETELAHNYA alat kontrasepsi dalam rahim (biasa disebut dengan spiral) harus dimasukkan dalam waktu 5 hari setelah hubungan seksual tanpa proteksi. Spiral dapat bertahan 5 sampai 10 tahun.
Perempuan dapat memastikan tentang kehamilannya dengan melakukan tes kehamilan atau USG. Perempuan dapat melakukan tes kehamilan sejak hari pertama melewati masa menstruasi yang diharapkan (beberapa tes bahkan bisa mengetahui sejak sebelumnya). Akan tetapi, tes kehamilan tidak menunjukkan usia kehamilan. Hanya USG-lah yang dapat menunjukkan lama kehamilan dengan pasti, tetapi kehamilan hanya bisa terlihat mulai dari seminggu setelah perempuan melewati masa menstruasi yang diharapkan.